Pages

Subscribe:

berjalan

poetrae not the first boy but poetrae the best boy

Selasa, 20 Desember 2011

MODUL MENGELOLA KARTU PIUTANG


MODUL
Mengelola Kartu Piutang
BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM




tutwuri.gif
 




















OLEH              : ANDRIAN SAPUTRA
NIS                   : 10 4694
KELAS            : DUA AKUNTANSI DUA





SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2
TELUK KUANTAN
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

TA. 2011 – 2012

Kata Pengantar

Alhamdulillah penulis panjatkan, puji dan syukur kehadiran Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan modul ini.

Modul  yang penulis beri judul mengelola kartu piutang yang diajuhkan guna untuk memenuhi dan meelengkapi tugas pada mata pelajaran produktif kelas XI semester ganjil pada SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 TELUK KUANTAN.

Dalam menyelesaikan modul  ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis sangat berterimah kasih kepada yang terhormat :

1.    Kepalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 teluk kuantan, bapak Dra.arman yulis.MM 
2.    Guru mata pelajaran produktif kelas XI, bpk azwir
3.    Orang tua yang saya hormat, dan saya sayangi
4.    Sahabat – sahabatku seperjuangan

Tak ada gading yang tak retak, begitulah penulis menyadari bahwa modul  ini adalah jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran-saran dan kritikan yang konstruktif dengan maksud untuk menyempurnakan modul ini.






Teluk kuantan ,     Desember  2011



                                                                                                               Penulis




DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
A.             Diskripsi
B.             Prasyarat
C.             Petunjuk penggunaan modul
D.             Tujuan akhir
E.             Kompetensi
BAB II PEMELAJARAN
A.            Rencana belajar siswa
B.            Kegiatan Belajar
1.     Kegiatan belajar 1
2.     Kegiatan belajar 2
3.     Kegiatan belajar 3
4.     Kegiatan belajar 4
5.     Kegiatan belajar 5







BAB I
PENDAHULUAN

     a.        Deskripsi
Modul Mengelola Kartu Piutang ini terkait dengan pemelajaran lima hal, yaitu tentang persiapan pengelolaan kartu piutang, identifikasi data mutasi piutang, pembukuan data piutang ke masing-masing kartu piutang, membuat pernyataan piutang, dan laporan rekapitulasi piutang. Diharapkan setelah menyelesaikan modul ini, peserta diklat mampu mengidentifikasi mutasi saldo piutang untuk setiap pelanggan yang berasal dari transaksi penjualan kredit, pelunasan piutang, retur
penjualan dan penghapusan piutang. Pada akhir bahasan akan dapat diketahui saldo piutang setiap pelanggan yang diringkas dalam laporan rekapitulasi piutang.
Modul ini berkaitan dengan modul sebelumnya yaitu Mengelola Proses Kredit dan modul berikutnya yaitu Mengelola Penagihan Piutang. Transaksi piutang timbul karena adanya transaksi yang menyebabkan timbulnya klaim/tagihan kepada pihak ketiga. Pengelolaan atas transaksi ini dibahas dalam modul Mengelola Proses Kredit.
Selanjutnya proses pencatatan dalam kartu piutang dibahas dalam modul ini yang merupakan prasyarat bagi modul sesudahnya yang menguraikan pengelolaan penagihan piutang, dimana kartu piutang merupakan dokumen sumber bagi proses penagihan tersebut.


     b.        Prasyarat
Agar dapat mencapai tujuan akhir di atas, maka peserta pelatihan hendaknya sudah menguasai :
Modul Mengelola Proses kredit.
Standard operating prosedur (SOP) untuk pengelolaan kartu piutang yang disusun oleh perusahaan.
Pengoperasian peralatan manual dan komputer.
Etika komunikasi secara lisan dan tertulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

     c.        Petunjuk Penggunaan Modul

1.    Langkah-langkah belajar yang ditempuh:
Ø  Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini yang memuat kinerja yang diharapkan, kriteria keberhasilan, dan kondisi yang diberikan dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai melalui modul ini.
Ø  Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada “cek kemampuan” sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai dalam modul ini. Lakukan ini pada awal dan akhir mempelajari modul untuk meyakinkan penguasaan kompetensi sebagai pencapaian hasil belajar anda.
Ø  Diskusikan dengan sesama peserta diklat apa yang telah anda cermati untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, maka tanyakanlah pada guru/instruktur sampai paham.
Ø  Bacalah dengan cermat peta kedudukan modul, prasyarat dan pengertian dari istilah-istilah sulit dan penting dalam modul.
Ø  Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan kegiatan belajar, kerjakan tugasnya, dan jawablah pertanyaan tes, kemudian cocokkan dengan kunci jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai anda tuntas menguasai hasil belajar yang diharapkan.
Ø  Bila dalam proses memahami materi anda mendapatkan kesulitan, maka diskusikan dengan teman-teman anda atau konsultasikan dengan guru/instruktur.
Ø  Setelah anda menuntaskan semua kegiatan belajar dalam modul ini, selanjutnya pelajarilah modul selanjutnya sesuai yang tertuang pada peta kedudukan modul untuk Program Keahlian Akuntansi.
Ø  Anda tidak dibenarkan melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya, bila belum menguasai secara tuntas materi pada kegiatan belajar sebelumnya.
Ø  Setelah semua modul untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas dipelajari maka ajukan uji kompetensi dan sertifikasi.


2.    Perlengkapan yang harus dipersiapkan:
Ø  alat tulis terdiri dari: kertas, pinsil, bolpoin, penghapus, dan penggaris
Ø  alat hitung: kalkulator manual dan elektronik
Ø  format laporan

3.    Hasil Pelatihan:
Ø  Kartu piutang yang telah diisi secara lengkap dan benar
Ø  Konfirmasi piutang secara lengkap dan benar
Ø  Laporan rekapitulasi piutang

4.    Peran guru dalam proses pemelajaran:
Ø  Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
Ø  Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar
Ø  Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik baru dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa
Ø  Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar
Ø  Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
Ø  Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan
Ø  Melaksanakan penilaian
Ø  Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya
Ø  Mencatat pencapaian kemajuan siswa

     d.        Tujuan Akhir
Peserta diklat mampu melaksanakan pengelolaan kartu piutang, baik untuk perusahaan jasa, dagang, maupun manufaktur sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) pengelolaan kartu piutang yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kemampuan tersebut dapat dilihat dari:
       Data mutasi piutang yang telah diidentifikasikan
       Data piutang yang telah dibukukan ke masing-masing kartu piutang
       Saldo piutang yang telah dikonfirmasikan
       Laporan rekapitulasi piutang yang telah disajikan


     e.        Kompetensi
v  Mempersiapkan pengelolaan kartu piutang
v  Mengidentifikasi data mutasi piutang
v  Membukukan data piutang ke masingmasing kartu piutang
v  Melakukan konfirmasi saldo piutang
v  Menyusun laporan rekapitulasi piutang
BAB II.
PEMELAJARAN
     a.        Rencana Belajar Siswa
Kompetensi : Mengelola Kartu Piutang
Sub Kompetensi :
mempersiapkan pengelolaan kartu piutang
mengidentifikasi data mutasi piutang
membukukan data piutang ke masing-masing kartu piutang
melakukan konfirmasi saldo piutang
menyusun laporan rakapitulasi piutang

     b.        Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1: Mempersiapkan Pengelolaan Kartu Piutang
v  Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1
Peserta diklat mampu:
(1). Menjelaskan pengertian piutang
(2). Menjelaskan prosedur pencatatan piutang

v  Uraian Materi 1
Pendahuluan
Dalam bisnis yang masih kecil sebagian besar transaksi penjualan dilakukan dengan tunai, sehingga penjualan pada hari itu langsung bias diketahui sama dengan besarnya uang yang sudah diterima. Bisnis seperti ini membatasi calon pembeli yang sebenarnya membutuhkan sesuatu tetapi tidak mempunyai uang yang cukup, di lain pihak penjual dibatasi pada konsumen yang mempunyai uang tunai saja sehingga omset penjualan terbatas.
Dalam rangka meningkatkan volume penjualan dan memenuhi sebagian besar pelanggan maka kebijakan penjualan dengan system penjualan kredit yang mempunyai tempo waktu dalam pelunasannya perlu dipertimbangkan, terutama untuk perusahaan yang memiliki skala usaha cukup besar, pelanggan adalah suatu satuan usaha tertentu di mana barang yang dibeli akan dijual kembali, atau nilai barang cukup tinggi. Kebijakan penjualan kredit biasanya akan menjadi pilihan bagi pelanggan dalam hubunganya dengan pengelolaan dana yang diperlukan.
Kebijakan penjualan kredit diharapkan dapat menaikkan omset penjualan, yang berarti juga akan berpengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan. Namun dengan semakin  besarnya piutang dagang yangdimiliki perusahaan timbul resiko yang dihadapi yaitu seandainya sebagian dari tagihan piutang tidak dapat tertagih, maka akan menjadi beban kerugian perusahaan.

Pengertian Piutang Dagang
Piutang merupakan klaim/tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang timbul karena adanya suatu transaksi. Pada dasarnya piutang dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yakni
1.    Piutang dagang
2.    Piutang nondagang,
3.    Piutang wesel.
Piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat adanya penjualan barang atau jasa secara kredit, dalam hal ini tagihan tersebut tidak disertai dengan surat perjanjian yang formal, melainkan karena unsur kepercayaan dan kebijakan perusahaan di mana dalam penjualannya telah ditetapkan syarat penjualan misalnya 2/10,n/30. Hal ini berarti piutang yang timbul diharapkan akan dapat diterima dalam jangka waktu paling lama 30 hari sejak tanggal transaksi. Apabila
pelanggan membayar dalam jangka waktu kurang dari 10 hari setelah tanggal transaksi maka akan diberikan potongan/diskon sebesar 2% dari harga jual. Piutang dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu tahun sehingga dilaporkan sebagai aktiva lancar. Piutang non dagang terdiri atas macam-macam tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel. Misalnya piutang
kepada karyawan perusahaan, direksi perusahaan, dan piutang kepada cabang-cabang perusahaan. Piutang wesel merupakan piutang yang lebih formal dibandingkan piutang dagang karena didalamnya memerlukan perjanjian tertulis debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat janji tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Umumnya piutang wesel berjangka waktu lebih dari 60 hari, apabila piutang wesel berjangka waktu kurang dari satu tahun dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar sedangkan untuk piutang wesel berjangka waktu lebih dari satu tahun diperlakukan sebagai piutang jangka panjang.

Prosedur Pencatatan Piutang
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengelolaan kartu piutang, antara
lain:
(1). Kartu Piutang, merupakan catatan akuntansi berupa buku pembantu
yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap
pelanggannya. Contoh kartu piutang:

KARTU PIUTANG
No Rekenig Lembar ke       :
Nama Syarat             :
Alamat Batas Kredit :

Tgl.

Keterangan
Fol
Mutasi
Saldo
Debet
Kredit
Debet
Kredit









 (2). Disamping kartu piutang, diperlukan beberapa catatan akuntansi lain
yang menyangkut perubahan piutang. Catatan akuntansi tersebut antara
lain adalah:
Jurnal penjualan
Jurnal retur penjualan
Jurnal umum
Jurnal penerimaan kas
Jurnal penjualan, digunakan untuk mencatat timbulnya piutang karena adanya penjualan kredit.
Jurnal retur penjualan, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya retur penjualan.
Jurnal umum, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya piutang yang dihapus.
Jurnal penerimaan kas, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya pelunasan piutang.
Berdasarkan keterangan di atas, maka data transaksi menyangkut perubahan (penambahan dan pengurangan) piutang yaitu meliputi:
No. Transaksi Dokumen Mutasi Piutang
a. Transaksi penjualan kredit Faktur penjualan [ + ]
b. Transaksi retur penjualan Memo kredit [ - ]
c. Transaksi penghapusan piutang Bukti memorial [ - ]
d. Transaksi penerimaan kas dari piutang Bukti kas masuk [ - ]


Kegiatan Belajar 2: Mengidentifikasi Data Mutasi Piutang
v  Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2
Peserta diklat mampu:
(1). Mengelompokkan jenis-jenis data pelanggan, identitas, saldo, dan status
(2). Menghitung mutasi pelanggan
v  Uraian Materi 2
Sebagaimana dijelaskan di muka bahwa transaksi penjualan kredit akan berpengaruh secara positif terhadap saldo piutang sedangkan retur penjualan, pelunasan piutang, dan penghapusan piutang berpengaruh negatif terhadap saldo piutang. Piutang pelanggan akan didebet (di kolom mutasi) dalam kartu piutang apabila terjadi transaksi-transaksi yang menyebabkan timbulnya atau bertambahnya piutang dan akan dikredit di kolom mutasi dalam kartu piutang apabila terjadi transaksi-transaksi yang
menyebabkan berkurangnya piutang. Saldo awal ataupun saldo akhir piutang normal adalah saldo debet.
Pencatatan Penghapusan Piutang Dagang
Piutang yang sekiranya tak dapat ditagih setelah berbagai upaya dilakukan maka diputuskan untuk melakukan penghapusan piutang, hal ini dapat dilakukan 2 metode penghapusan piutang, yakni:
(a) Metode langsung (direct write off method).
Metode langsung (direct write off method)
Menurut metode langsung setiap piutang dagang yang telah diputuskan untuk dihapuskan langsung dibebankan di sebelah debit pada akun beban penghapusan piutang atau kerugian piutang tak tertagih (bad debt expenses) sebagai rekening lawan di sebelah kredit langsung dikreditkan pada akun piutang dagang.
Beban Kerugian Piutang XX
Piutang Dagang XX
(Mencatat Penghapusan piutang A dengan metode langsung)
Kemungkinan piutang A yang sudah dihapuskan sebelumnya suatu saat dengan tiba-tiba atau pemberitahuan sebelumnya melaksanakan pelunasan pembayaran. Kejadian ini dicatat, dengan metode langsung, oleh perusahaan dengan tinggal membalik jurnal saat penghapusan dengan nilai yang sama.
Piutang dagang XX
Beban Kerugian Piutang XX
(Mencatat Kesediaan kembali piutang A yang sudah dihapuskan)
Jurnal selanjutnya adalah saat Piutang A membayar pelunasanya dengan uang tunai
Kas XX
Piutang dagang XX
Sebagai ilustrasi perhatikan transaksi-transaksi berikut ini.
Transaksi PT KIA adalah sebagai berikut:
Tgl 2 Juli 2003 menjual barang A kepada toko Manis senilai Rp.10.000.000,-
Tgl. 5 Juli 2003 penjualan kredit barang A kepada Toko Pamulang Indah sebesar Rp.3.000.000,-
Tgl 6 Juli 2003 penjualan kredit barang A kepada Toko Sinar Bahagia sebesar Rp.4.000.000,-
Tgl 9 Juli 2003 penerimaan kas pelunasan piutang Toko Pamulang Indah sebesar Rp.2.000.000,-
Tgl 10 Juli 2003 diterima pembayaran dari toko Manis sebesar Rp.5.000.000,-
Tgl 11 Juli 2003 penerimaan kas pelunasan piutang Toko Sinar Bahagia sebesar Rp.2.000.000,-
Tgl 15 Juli 2003 diterima pembayaran ke 2 dari Manis senilai Rp. 3.000.000,-
Tgl 16 Juli 2003 penjualan kredit barang B kepada Toko Pamulang Indah sebesar Rp.5.000.000,-
Tgl 18 Juli 2003 penjualan kredit barang B kepada Toko Sinar Bahagia sebesar Rp.7.500.000,-
Tgl 20 Juli 2003 retur Penjualan barang B dari Toko Pamulang Indah sebesar Rp.100.000,-
Tgl 21 Juli 2003 diterima laporan dari toko Manis bahwa telah terjadi kebakaran, dan PT KIA memutuskan untuk menghapuskan piutang took Manis sebesar Rp3.000.000,-.
Tgl 27 Juli 2003 ada surat dari toko Manis mendapat ganti rugi dari perusahaan asuransi dan memberi kabar akan melunasi sisa tagihannya dan direalisasikan pembayaranya pada tanggal 29 Juli 2003.
Tgl 29 Juli 2003 penerimaan kembali piutang yang telah dihapus Rp3.000.000,-

Dari transaksi tersebut maka PT KIA akan mengadakan pencatatan jurnal sebagai berikut:

2 komentar: